Ustadz Maulana Terharu Menonton Film Pendek Appi-Rahman “Keajaiban Tuhan”

MAKASAAR, MEDIATA.ID — Dai terkemuka Ustadz Maula mengaku terharu menonton film pendek ketiga Appi-Rahman bertitel Keajaiban Tuhan, yang diluncurkan Senin (5/10/2020) di kanal youtubenya.

“Jadi terharu,” kata Maulana usai menonton film berdurasi.. menit itu, setelah ia dikirimi link melalui whatsapp.

https://youtu.be/pf0omkN_a5I

“Masya Allah saya senang dengan da’wah lewat media yang mendidik dan mengingatkan serta menggugah hati kita, serta menyadarkan akan hakikat penciptaan manusia menjadi hamba Allah, menjadi khalifah serta amal ma’ruf nahi mungkar. Ditunggu film pendeknya lagi ya,” tambah Maulana.

Keajaiban Tuhan merupakan film pendek ketiga yang dihasilkan tim kreatif Appi-Rahman, nama gabungan pasangan calon Walikota Munafri Arifuddin dan calon wakil walikota Abdul Rahman Bando, sejak pasangan ini menggelar deklarasi 21 Agustus 2020.

Film pendek pertama bertitel Yatim dan kedua Perempuan Biasa. Yatim sudah ditonton 14 ribu kali, sedangkan film Perasaan Wanita ditonton sekitar 5.400 kali. Film Yatim mengisahkan dan mengingatkan banyaknya anak yatim di panti yang memerlukan perhatian. Karena itu, Appi-Rahman jika terpilih memprogramkan setiap pegawai negara di lingkungan pemerintah kota menjadi orang tua asuh satu anak yatim.

Film Keajaiban Tuhan mengangkat tema kehidupan pemuda bernama Rahim yang berprofesi marbot masjid. Ia bisu namun masih dapat mendengar. Ia disayangi remaja masjid, pengurus dan jamaah.

Suatu saat, remaja putri berkumpul mengaji di masjid. Rahim pun melayani dengan menyiapkan keperluan mereka. Karena itu, Rahim tidak ikut pertemuan kelurahan.

Jelang waktu shalat Isya, remaja putri menyudahi pengajiannya. Mereka gelisah karena suara adzan sudah terdengar di masjid lain. Sementara di masjid itu belum ada laki-laki lain yang muncul untuk mengumandangan panggilan shalat itu.

Rahim tidak mungkin melakukannya karena ia bisu. Tidak jelas ucapannya. Rahim meminta salah seorang di antara perempuan itu saja yang adzan. Tidak bisa karena harus laki-laki yang adzan. Remaja perempuan itu menyuruh rahim saja yang adzan dengan segala keterbatasannya.

Rahim pun setuju dan mencoba. Jamaah putri menunggu dengan twgang. Rahim menghadap mikrofon untuk adzan. Ia meraba-raba tenggorokannya seolah menyetel suaranya. Ia coba. Dan suaranya keluar walau tidak jelas.

Tetapi lama kelamaan lafaz bacaan adzannya semakin jelas. Suaranya yang keluar melalui speaker masjid pun terdengar pemuda lain yang sedang berjalan menuju masjid. Mereka terkejut, heran, senang, karena mengenali suara itu suara Rahim. Mereka berlari menuju masjid.

Sementara Rahim berjuang menyelesaikan panggilan shalat itu. Darah pun mengucur dari hidung dan telinganya. Suaranya tertahan ketika Rahim hendak mengucapkan kalimat terakhir laa ilaaha illallah. Ia berusaha keras. Rahim akhirnya roboh ketika para pemuda teman-temannya tiba di masjid namun belum sempat menyaksikan langsung Rahim bisa melantunkan adzan Isya.

Inilah salah satu kreativitas, inovasi, dan cara cerdas berkampanye yang dikemas dengan film pendek oleh Tim Kreatif Appi-Rahman. Appi-Rahman memprogramkan tunjangan bernilai Rp 1 juta per bulan bagi marbot masjid jika terpilih memimpin Kota Makasaar yang memiliki 948 masjid. (*)

Comment