MEDIATA.ID – Elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), terus melejit menjelang hari pencoblosan Pilkada Makassar 27 November 2024.
Menurut survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tren elektabilitas SEHATI naik signifikan dari 21,0% pada September menjadi 29,5% pada November 2024.
Ketua Tim Pemenangan SEHATI, Andi Rachmatika Dewi atau akrab disapa Cicu, menyatakan hasil survei ini sejalan dengan kerja nyata pasangan tersebut di lapangan. Cicu menjelaskan, Seto dan Rezki mampu melakukan kampanye dialogis di 10 titik setiap harinya.
“Kami melihat intensitas SEHATI dalam melakukan kampanye sangat tinggi. Setiap harinya mereka turun ke minimal 10 titik. Itu melibatkan tatap muka dengan audiens antara 100 hingga 1.000 orang per titik,” ucap Cicu, Jumat (22/11/2024).
Ia menambahkan, dengan rata-rata 200 orang per titik, pasangan SEHATI mampu berinteraksi langsung dengan sekitar 2.000 warga setiap hari. “Ini tidak hanya menunjukkan kerja keras, tetapi juga komitmen mereka untuk menyapa masyarakat secara langsung,” jelasnya.
Cicu, yang juga Ketua NasDem Makassar, menilai stamina dan semangat Seto-Rezki menjadi modal utama mereka menjalani agenda kampanye padat tersebut.
Menanggapi adanya hasil survei yang berbeda, Ketua DPRD Sulsel itu menghormati setiap hasil survei yang ada. Sebagai orang awam yang tidak paham ilmu statistika, kata dia, menganggap survei merupakan hasil ilmiah dari berbagai metodologi.
“Buat saya kalaupun ada survei pembanding, itu sah-sah saja. Semua orang punya argumentasi berbeda, ilmu statistik yang lewat kajian matang. Jadi kita tidak bisa men-judge siapa yang benar atau salah,” paparnya.
Cicu menegaskan, hasil survei yang dirilis dalam dua hari terakhir ini dijadikan motivasi untuk terus bekerja dan turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan dan mengampanyekan program Seto-Rezki.
“Intinya kami dari SEHATI bahwa itu menjadi cambuk karena di survei manapun SEHATI naik. Artinya kerja kita on the track. Kalau opini publik bahwa bukan hasil survei yang menentukan kemenangan, jadi kita tunggu saja 27 November siapa yang akan memenangkan pilkada Makassar,” terangnya.
Bagi SEHATI, lanjut dia, pemenang Pilkada ditentukan oleh suara di TPS. “Karena kita lihat di banyak pilkada, tidak semua survei yang dirilis itu yang menang, banyak kok contohnya. Intinya kami terus menjaga basis hingga hari pencoblosan nanti,” pungkasnya. (*)
Comment