Munafri: Perubahan Lingkungan Hanya Terjadi Jika Masyarakat Ikut Bergerak

MEDIATA.ID — Dukungan masyarakat terhadap program lingkungan Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham terus menguat.

Hal itu terlihat saat Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Hidup Makassar, Melinda Aksa, meluncurkan Gerakan Bioberkah (Biopori Mengubah Sampah Jadi Berkah) yang digagas Permabudhi Kota Makassar di Vihara Vimalakirti, Minggu (26/10/2025).

Gerakan yang menyalurkan 1.000 pipa biopori ini menjadi bukti nyata kolaborasi pemerintah dan komunitas keagamaan dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.

“Saya senang melihat masyarakat bergerak sendiri seperti hari ini. Pemerintah bisa membuat aturan, tapi perubahan hanya terjadi kalau masyarakat ikut bergerak,” ujar Munafri.

Wali Kota menegaskan bahwa Pemkot Makassar tengah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi di tingkat RT/RW, meliputi pembuatan biopori, TEBA (Tempat Edukasi Bank Sampah), dan eco-enzyme di setiap lingkungan.

“Setiap RT nanti harus punya sistem pengelolaan sampahnya sendiri. Ini harga mati. Dari situlah keseimbangan lingkungan dimulai,” tegasnya.

Munafri menargetkan Makassar menjadi kota zero waste pada 2027, dengan ribuan rumah tangga mandiri sampah yang mampu mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi seperti pupuk dan maggot.

“Kami ingin menjadikan zero waste sebagai gaya hidup baru warga Makassar. Kalau ini berjalan, beban TPA akan berkurang drastis dan kota kita makin bersih,” jelasnya.

Selain mengurai sampah, sistem biopori juga berperan mencegah banjir dengan mempercepat resapan air. Hasil olahannya dapat digunakan untuk urban farming, yang kini dikembangkan pemerintah di beberapa lokasi percontohan.

Munafri juga menyebut, keberhasilan Makassar tidak termasuk dalam daftar 336 daerah darurat sampah nasional versi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjadi bukti keberhasilan kolaborasi pemerintah dan warga.

Sementara itu, Ketua Permabudhi Makassar, Suzanna, menyampaikan bahwa gerakan Bioberkah merupakan bentuk dukungan umat Buddha terhadap program lingkungan Pemkot.

“Kami ingin berkontribusi untuk Makassar yang lebih bersih. Ini langkah spiritual kami belajar ‘lebih repot’ demi masa depan yang lebih baik,” kata Suzanna.

Sebanyak 120 pipa biopori pertama diserahkan secara simbolis, yang selanjutnya akan disalurkan ke seluruh vihara di Makassar.

“Gerakan ini menyatukan berbagai aliran umat Buddha melalui semangat peduli lingkungan,” tutup Suzanna.


Eksplorasi konten lain dari mediata.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Comment