Supriansa: Kartu Prakerja, Pilihan Terbaik bagi Pencari Kerja


MAKASSAR,MEDIATA.idSalah satu program pemerintah yang menuai sorotan di tengah pandemi ini, yakni Kartu Prakerja. Padahal, program ini menjadi solusi untuk menjawab tantangan zaman yang makin sulit mendapatkan pekerjaan.

Untuk mengupas lebih dalam soal Kartu Prakerja ini, marilah kita simak wawancara khusus dengan Anggota Komisi III DPR RIasal Sulsel, Supriansa, SH, MH. 


Ribut-ribut soal Kartu Prakerja, mungkin ada pandangan lain dari Anda selaku anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar?

Jadi, kartu Prakerja adalah kartu yang di lahirkan pemerintah untuk menjawab perkembangan zaman yang penuh persaingan. Rakyat kerap kesulitan mendapatkan pekerjaan seiring dengan berkembang pesatnya semua sektor menuju dunia yang semakin canggih.

Jadi menurut Anda, justru program ini membantu rakyat?

Oh iya, pasti. Pemerintah melahirkan sejumlah kreativitas dan ide yang cerdas untuk menjawab harapan itu. Jadi tidak salah sebagai calon presiden republik indonesia tahun 2019 silam memberi harapan kepada masyarakat untuk menyiapkan diri memasuki era yang semakin kompetitif.

Seiring dengan itu lahirlah ide memasukkan program Kartu prakerja secara resmi menjadi poin penting kampanye bapak Jokowi Maruf Amin pada pemilu 2019. Kemudian ketika rakyat indonesia memberi mandat tertinggi sebagai pasangan presiden dan wapres terpilih maka salah satu bentuk konsistensi pasangan ini dengan mewujudkan dalam program pemerintahan sekarang.

Berarti, Anda mau mengatakan bahwa program ini terencana dengan baik?

Iya, Kartu Prakerja ini bukan kartu “sim salah bim abra kadabra” yang lahir tanpa perencanaan dan kajian yang matang.

Lantas, bagaimana Anda melihat respons dari publik? 

Seiring dengan lahirnya kartu prakerja ini dan semakin pula diminati masyarakat indonesia terutama masyarakat pencari kerja apalagi di tengah pandemi covid 19 maka tentu sebagai program yang lahir dari ide2 cerdas politik maka mulai di terpah angin kecemburuan persaingan kepentingan politik.

Tapi, rival politik Jokowi justru mempertentangkan kartu ini? Pendapat Anda?

Ya tentu rival politik tidak tinggal diam karena program kartu prakerja ini menjadi magnit baru bagi masyarakat. Meskipun kami dari kader partai Golkar berteriak sekencang apapun bahwa kartu prakerja ini adalah impian dan harapan pemerintah untuk rakyatnya namun bumbu dan aromah politik selalu di hubungkannya dengan Partai Golkar.
Padahal kartu ini adalah harapan bapak Jokowi Presiden dan wakil presiden untuk rakyat indonesia sebagai perwujudan konsisten kampanye politik saat pilpres 2019 lalu.

Apa harapan Anda atas kartu Prakerja ini?

Saya berharap kepada seluruh masyarakat indonesia terutama para politisi yang selalu mengklaim diri sebagai pejuang rakyat mari kita menanggalkan sejenak pandangan sektorial atau kepentingan golongan demi kepentingan rakyat indonesia.

Pesan Anda terhadap rival politik Jokowi?

Jangan biarkan air mata rakyat mengering di pipinya karena sulitnya mendapatkan pekerjaan diatas persaingan yang super ketat. Karena itu rayat harus dibekali dengan ilmu dan persiapan yang memadai sebagaimana yang di butuhkan zaman.

Ada yang menyebut, Kartu Prakerja ini sebagai lahan korupsi baru, pendapat Anda?

Terkait itu, sengaja dibangun bahwa kedepan bisa menjadi lahan korupsi baru itu adalah strategi jahat yang tidak mengedepankan kepercayaan kepada aparat penegak hukum kita di republik indonesia yang secara terbuka bisa melakukan pengawasan dan penindakan atas program ini. Dan program kartu prakerja ini di implementasikan bukan di tengah hutan yang sepi atau di dasar laut yang jauh dari pandangan mata.

Namun Kartu prakerja ini di wujudkan dengan mengedepankan asas transparansi dan akuntabel. Semua pihak bisa melakukan pemantauan dengan jelas kemana arah dan tujuan kartu prakerja ini.

Kami sependapat bahwa Kartu prakerja ini lahir bukan untuk di korupsi tapi kartu prakerja ini lahir untuk menjawab kebutuhan masyarakat indonesia terutama bagi mereka yang mencari kerja. Coba bayangkan, sejak Kartu Prakerja ini dibuka, telah mendaftar 9 juta orang, itu by name by address. Ini menandakan program ini diminati dengan melihat antusiasme masyarakat mendaftar.

Buanglah jauh-jauh pemikiran yang tak produktif agar rakyat bisa membekali diri memasuki zaman yang penuh tantangan ini. Jangan justru kita sebagai wakil rakyat menari-nari dalam perbedaan tapi rakyat yang di korbankan.

Sumber:HM)

Comment