Masih Terkatung-katung Komposisi Struktur DPD I Golkar Sulsel

MAKASSAR,MEDIATA.ID–Sejak terpilih secara aklamasi pada akhir Agustus lalu, struktur kepengurusan DPD I Golkar Sulsel masih terkatung-katung. Belum ada kejelasan perkembangan komposisi atau struktur kepengurusan baru di internal DPD I Golkar Sulsel periode 2020-2025.

Sudah hampir mendekati 1 bulan. Namun, komposisi kabinet pengikut TP tak kunjung ada SK dari DPP Golkar. Bahkan, pelantikan pun tak kunjung ada jadwal pasti.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe enggan memberikan jawaban atau keterangan.

Lantas bagimana tanggapan dan pandangan dari pengamat dan lembaga survei?

CEO PT Duta Politika Indonesia PT DPI, Dedi Alamsyah Mannaroi menilai, ada yang kurang sepaham dan belum terdapat kesepakatan antara kubu TP dengan mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, dalam hal ini NH.

“Terkait dengan siapa-siapa orang yang kompeten untuk bisa menjabat mendampingi pak TP dalam kepengurusannya, saya berfikir orang yang nantinya menjabat dalam struktur kepengurusan ‘titipan’ dari NH tidaklah membuat gusar TP,” ujarnya, Senin (14/9/2020).

Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Abangda itu menyebutkan, mereka yang masuk kabinet TP nantinya ialah orang-orang yang terpilih dan mumpuni di Golkar.

Ia menyarankan agar Taufan Pawe membuka diri seluas-luasnya agar menerima masukan dan saran dari siapa saja, demi kepentingan bersama membesarkan Golkar di Sulsel.

“Pak TP harus sadar diri dan membuka wawasannya terkait hal ini. Saya yakin ada deal khusus dari NH ke Pak TP bahkan bisa saja tertulis dan ini belum diwujudkan oleh TP.  Tanpa tangan dingin NH, sulit TP bisa menang di Musda Golkar lalu. Saya khawatir Golkar akan ‘mati suri’ jika kondisi ini berlangsung lama,” tutur pria yang sudah keliling daerah menemani calon kepala daerah dan parpol setiap hajatan pilkada.

Abangda menambahkan, hal yang perlu dilihat dari keseriusan orang membangun dan menjalankan roda partai ialah adanya kepengurusan yang jelas dan sah menurut AD ART serta dikukuhkan dihadapan masyarakat banyak.

“Apalagi Golkar harus mencapai target kemenangan pilkada 60 persen tahun 2020 ini. Saran saya, TP harus kembali kepada perjanjian politiknya pada NH dan menyepakati dengan tidak melanggarnya,” terangnya.

Dedi Alamsyah berpandangan, sangat tidak mungkin kader Golkar yang akan masuk distruktur kabinet kepengurusan Golkar Sulsel baik titipan dari NH dan kubu NH akan merusak Golkar itu sendiri.

Karena bagi, dia, dimana-mana dalam menentukan orang yang masuk dalam kepengurusan haruslah mewakili banyak pihak. (RS)

Comment