MEDIATA.ID — Setelah sukses melampaui target penerimaan pada 2024 lalu, Kantor Bea Cukai Makassar, telah menetapkan rencana strategis di 2025 ini. Apa saja itu?
Kepala Bea Cukai Makassar, Ade Irawan menjelaskan, ada beberapa poin penting yang menjadi rencana strategis dimaksud. Seperti perluasan kolaborasi, baik dengan instansi pemerintah maupun non pemerintah. Di antaranya swasta, perbankan, akademisi, dan pihak terkait lainnya untuk bersinergi mencapai tujuan bersama membangun negeri.
“Kami juga akan meningkatkan pelayanan melalui berbagai inovasi. Termasuk implementasi sistem digital terpadu, untuk percepatan pelayanan ekspor dan impor,” papar Ade Irawan.
Ade melanjutkan, rencana strategis Bea Cukai Makassar selanjutnya adalah optimalisasi program National Logistics Ecosystem (NLE). Kemudian optimalisasi pemanfaatan fasilitas kepabeanan bagi pengguna jasa berupa KITE, KITE IKM, Kawasan Berikat, dan lain-lain.
“Juga optimalisasi program hilirisasi dan diversifikasi produk ekspor. Lalu optimalisasi pemantauan pemanfaatan anggaran DBHCHT secara efektif dan efisien bersama pemerintah daerah, khususnya sektor penegakan hukum,” sebut Ade.
Ditambahkan Ade, rencana strategis lainnya adalah peningkatan kepatuhan pengguna jasa kepabeanan dan cukai, melalui edukasi, asistensi, monitoring, dan evaluasi. Terakhir, kata Ade, penguatan pengawasan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP), cukai, dan pabean.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Bea Cukai Makassar, Ria Novika Sari, menambahkan bahwa dengan pelaksanaan rencana strategis 2025 ini. Maka, diharapkan Bea Cukai Makassar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di Sulsel.
Termasuk kata Ria, meningkatkan kepatuhan, serta memperkuat sinergi antar instansi demi Indonesia yang lebih maju. Tak lupa, Ria menyebut peran media massa yang sangat membantu.
“Media adalah mitra terbaik. Baik media cetak, elektronik, dan online. Semuanya sangat membantu dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan tahun ini.
Mohon support dari teman-teman media,” harap Ria. (far)
Comment