LUTU UTARA, MEDIATA.ID — Empat hari pasca banjir bandang, sejumlah wilayah di Luwu Utara (Lutra) masih terisolir, termasuk Desa Maepi. Salah satu jembatan penghubung antar desa yang ada disini terputus, sehingga orang-orang yang ingin membawa bantuan logistik ke daerah ini mesti melewati jalur sungai yang arusnya lumayan deras dengan hanya menggunakan seutas tali.
Inilah potret perjalan tim Siaga Bencana (SIGAB) saat menyusur Desa Maepi untuk melakukan assesment dan membantu pendistribusian logistik untuk para korban.
“Di Desa ini ada 3 dusun yang terisolir serta ada 10 rumah yang hanyut dan 10 rumah yang rusak parah. Sebanyak 600 jiwa wajib pilih dari total 201 KK yang terdampak dan saat ini berada dipengungsian,” kata Pimpinan Cabang PPPA Daarul Qur’an Makassar, Andi Kurniawan, Jumat 17 Juli 2020.
“SahabatDaqu saudara-saudara kita disana masih sangat butuh uluran tangan kita,” tambahnya.
Kepala Dusun Lero mengatakan, kebutuhan yang paling mendesak saat ini yaitu genset, beras, BBM, makanan, perlengkapan sholat, alat mandi, dan kebutuhan dapur umum.
Andi Kurniawan menambahkan, pekan ini Insya Allah tim DAQU Makassar kembali akan bertolak ke Luwu Utara. “Bagi sahabat dan para donatur yang ingin menitipkan donasi baik berupa uang tunai maupun logistik boleh langsung hubungi 📞081 381 800 700,” ungkapnya.
Donasi online klik sedekahonline.com/bantu-masyarakat-terdampak-banjir-bandang-luwu-utara
Rekening Kemanusiaan
BRI SYARIAH 100 647 4027
(An. Yayasan Daarul Qur’an Nusantara)
Konfirmasi transfer kirim melalui WA 081 381 800 700 atau klik
Layanan Jemput Logistik dan Sedekah 📞0852 5454 5499.
(Tim PPPA DAQU Makassar)
Comment